Pulau Rupat merupakan salah satu pulau kecil dengan berbatasan langsung dengan Negara luar (Malaysia). Salah satu pulau terkecil dengan berjuta potensi salah satu potensinya yaitu madu kelulut.
Madu kelulut dapat di kembangkan diberbagai wilayah di pulau rupat, baik dengan cara budidaya ataupun dengan cara lainya, akan tetapi banyak masyarakat yang mengembangkan dengan cara budidaya. Salah satu yang memanfaatkan budidaya kelulut adalah Masyarakat Peduli Api (API), MPA pada khususnya di Kelurahan Pergam fokus pada budidaya kelulut sebagai salah satu usaha untuk pemberdayaan masyarakat. Selain memiliki tugas utama yaitu memadamkan api karena terjadi kebakaran hutan dan lahan bekerjasama dengan BPBD, TNI dan POLRI serta masyarakat setempat.
Potensi beternak lebah kelulut di wilayah Rupat khususnya di Kelurahan Pergam tergolong sangat tinggi. Pakan alaminya tersedia dengan melimpah. Tekhnik budidayanya pun sangat mudah dan tergolong murah. Dahulu madu dari hutan-hutan Pulau Rupat memang terkenal, hal itu karena rimbanya menjadi “rumah” bagi berbagai jenis lebah. Hutan alaminya menyediakan madu, yang dipanen langsung dari alam. Tanpa perlu bersusah payah, rimba Pulau Rupat menyediakan madu murni dan alami. Namun, kini keberadaan sarang-sarang madu liar di pepohonan besar mulai berkurang seiring dengan degradasi hutan. Tingkat kerusakan hutan dan hilangnya pohon-pohon besar tempat bersarang sekumpulan lebah liar membuat produksi madu alam terus menurun.
Lurah Pergam Hariadi, S.Sos.,M.Si mendukung penuh budidaya madu kelulut yang di buat oleh MPA tersebut, mengingat punahnya habitat kelulut akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi. disisi lain, MPA Kelurahan Pergam yang dikenal dengan keaktifannya dalam menangani bila mana terjadinya kebakaran hutan dan lahan baik itu di Kelurahan Pergam maupun disekitarnya.
beliau juga mengatakan madu kelulut ini memiliki potensi yang sangat tinggi, selain untuk kesehatan berguna juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya bagi MPA kelurahan Pergam dan bisa menjadi trobosan baru untuk perberdayaan masyarakat dengan cara membudidaya madu kelulut.
Sejak dimulai pembentukan budidaya madu kelulut yang beralamat jalan merdeka Kelurahan Pergam dari tahun 2022 ini, beliau mengatakan saat ini MPA yang beranggota 20 orang ini mengelola madu kelulut tersebut telah menghasilkan panen sebanyak 3 Kg madu dari 25 sarang.
“Harapanya dengan MPA yang membudidaya madu kelulut ini, semoga madu kelulut ini bisa menjadi salah satu potensi yang bisa di kembangkan untuk pihak lokal maupun daerah lainnya, sehingga Pulau Rupat bisa dikenal oleh Daerah Luar” harap Lurah Pergam Hariadi. Selasa (12/07/2022)
Berita Lainnya
Camat Rupat Hariadi Buka Festival Budaya Mandi Safar Teluk Lecah Sekaligus Peringatan Hari Jadi Desa Teluk Lecah Tahun 2024
Bupati Amril Mukminin secara simbolis menyerahkan bantuan uang saku kepada atlet-atlet asal Kabupaten Bengkalis yang tergabung dalam kontingen Riau pada PON XIX Jabar di Bandung