Rabu, 14 Agustus 2019 | 12:46:16 WIB | Dibaca : 2180 Kali

Lokakarya Mini Lintas Sektor UPT. Puskesmas Batu Panjang dalam Menjalin Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kecamatan Rupat Tahun 2019.

Editor : Herfeanti Sella - Reporter : Saniati - Fotografer : Julizawati
Lokakarya Mini Lintas Sektor UPT. Puskesmas Batu Panjang dalam Menjalin Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kecamatan Rupat Tahun 2019. Teks foto: Lokmin Lintas Sektor UPT. Puskesmas Batu Panjang.

Batu Panjang – Dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Rupat, Kepala UPT. Puskesmas Batu Panjang Kecamatan Rupat (Dr. Dahlia) melaksanakan Lokakarya Mini dalam menjalin Kemitraan antara Bidan dan Dukun Bayi yang ada di Kecamatan Rupat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Agustus 2019 bertempat di Aula Kantor Camat Rupat.

“Kami ingin memaparkan apa kegiatan puskesma dalam satu tahun ini dan isu-isu yang sudah terangkat yang salah satunya yaitu adanya kematian ibu dan bayi di daerah Desa Sukarjo Mesim itu karena penyakit eklamsi kalau orang bilang kejang pada ibunya dan satu lagi adanya kasus tetanus yaitu di wilayah kerja desa Darul Aman. Dan kasus tetanus ini tidak boleh ada lagi baik itu di Indonesia maupun di dunia itu tidak boleh ada lagi, dan karena kejadian ini menjadikan kasus ini sebagai kasus yang laur biasa.” Ujar Dr. Dahlia.

Kepala UPT. Puskesmas Batu Panjang juga mengatakan bahwa dengan adanya kasus ini maka diadakan suatu kemitraan antara Bidan dan Dukun bayi tersebut untuk memberi peringatan kepada semua Dukun Bayi khususnya dan seluruh maysarakat umumnya untuk tidak lagi melakukan proses bersalin di Rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang di wakili oleh Kabid  Kesehatan Masyarakat (Imam Subchi) yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator yang sangat penting dalam mengukur tingkat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Semakin banyak tingkat kematian ibu dan bayi maka akan semakin rendah tingkat kesehatan yang ada di daerah tersebut.

Selaitn itu turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Rupat yang diwakilkan oleh Sekretarsi Camat Rupat (Ahmad Tarmizi, S.Ag.,M.IP), Kasi Kesda dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis (Mairizon), Danramil Rupat (Kapten Inf. Sagino), Kapolsek Rupat yang diwakili oleh Babinsa Kamtibmas Kelurahan Batu Panjang (Mulyadi), Lurah dan Kades Kecamatan Rupat, beserta Kepala UPT di Lingkup wilayah Kecamatan Rupat.

Sedangkan peserta yang hadir dalam lokakarya tersebut terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan Kecamatan Rupat, beserta Dukun-dukun bayi yang ada di wilayah kecamatan Rupat.

Dalam kesempatan ini Sekcam rupat mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bukti bahwa Pemerintah bersama Dinas Kesehatan sudah sangat peduli dalam memperhatikan kesehatan masyarakat selama ini. Sekcam Rupat berharap masyarkat juga turut merespon dan membantu pemerintah atas kepedulian tersebut.

“kemitraan bukan bermaksud untuk menghambat kerja dukun bayi, akan tetapi melalui ini diharapakan dukun bayi dan bidan bisa bekerja sama. Dukun bayi bisa tetap bekerja, mungkin setelah proses melahirkan, tapi tidak boleh untuk menangani proses bersalin.” Ujar Sekcam Rupat.

“Kami juga mengrharapkan kepada seluruh Lurah dan Kepala desa  untuk lebih memperhatikan permasalahan ini. Jangan sampai terjadi lagi kasus-kasus kematian ibu dan bayi seperti ini lagi.” Lanjut Camat Rupat.

Sebelum di tutup, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis (Imam Subchi) juga menyampaikan beberapa poin penting dalam pertemuan tersebut.

“Kami ingin mengajak dukun bayi yang ada disini untuk saling bekerja sama dengan bidan Desa dan kembali saya ingatkan lagi kepada dukun bayi untuk tidak menambahkan sesuatu seperti kunyit pada Pusar Bayi yang bisa menyebabkan terjangkitnya kuman atau bakteri, dan saya mengharapkan setiap Dukun bayi agar bisa Menyarankan kepada ibu hamil untuk berkonsultasi melakukan pemeriksaan secara rutin dan melakukan proses bersalin ke Bidan Desa atau Puskesmas terdekat, dan yang terakhir saya ingatkan kembali upayakan untuk tidak menolong Proses Persalinan. Karena Persalinan itu sangat penuh dengan resiko.” Jelas Imam Subchi.