Kamis, 06 September 2018 | 8:45:59 WIB | Dibaca : 2020 Kali

Ada Dua Pendekatan Yang Dilakukan Dalam Prospek Pembangunan Desa, Yakni Pembangunan Desa Dan Desa Membangun

TIM PENGELOLA INOVASI DESA MAUPUN PENDAMPING DESA DAPAT MEMBERIKAN INOVASI-INOVASI PEMBANGUNAN DI DESA

TIM PENGELOLA INOVASI DESA MAUPUN PENDAMPING DESA DAPAT MEMBERIKAN INOVASI-INOVASI PEMBANGUNAN DI DESA Teks foto: Sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dan Rapat Koordinasi Tim Inovasi Kabupaten Bengkalis

Keberadaan Program Inovasi Desa (PID) dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas desa melalui peningkatan produktivitas yang tertumpu pada pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kami berharap kepada Tim Pengelola Inovasi Desa, maupun pendamping desa dapat memberikan inovasi-inovasi pembangunan di desa, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan teknologi informasi,” ujar Yuhelmi saat membuka Sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dan Rapat Koordinasi Tim Inovasi Kabupaten Bengkalis, Rabu malam 5 September 2018.

PID merupakan program yang dipetik dari hasil karya desa-desa yang didayagunakan sebagai pengetahuan secara meluas. Ada semacam pertukaran informasi yang cocok dipraktekkan di masing-masing desa. Pada prinsipnya tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas penggunaan dana yang peka terhadap kebutuhan masyarakat desa.

Dikatakan Yuhelmi, ada dua pendekatan yang dilakukan dalam prospek pembangunan desa, yakni pembangunan desa dan desa membangun.

Berbicara tentang pembangunan desa, semua Perangkat Daerah (PD) di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis, sasarannya adalah desa. Bagaimana kondisi pembangunan desa itu sendiri, kita harapkan desa bisa membangun dirinya sendiri.

Kegiatan yang terpadu seperti ini, yang melibatkan lintas sektoral PD yang ada di Negeri Junjungan. “Tentu kita tidak bisa mengharapkan secara maksimal, mengingat PD mempunyai tugas, pokok dan fungsi,” ujarnya.

Oleh karena itu pemanfaatan dana desa yang saat ini mencapai 87 persen masih tertumpu pada peningkatan infrastruktur. Kedepan diharapkan melalui dana ADD pemberdayaan bisa dilakukan dengan baik, yang berdampak pada pendapatan dan penghasilan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas PMD mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tenaga ahli dan pendamping desa atas keberhasilan “menyulap” yang sebelumnya desa sangat tertinggal jumlahnya banyak, tapi kini sudah tidak ada lagi.

“Terkait dengan tidak ada lagi desa sangat tertinggal, bukan kata PMD tapi sebagaimana disampaikan Kementerian Desa,” ungkap Yuhelmi.

Untuk meningkatkan kemakmuran desa, maka pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Seluruh elemen terutama unsur pemerintahan mulai tingkat desa hingga kabupaten, harus mampu memaduserasikan program-program yang ada, demi kepentingan masyarakat.  

Peningkatan kapasitas desa, tentunya pencapaian target RPJM dalam peningkatan produktivitas pedesaan dengan tertumpu pada pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan.

Hadir pada pembukaan sosialisasi tersebut sejumlah tenaga ahli, yakni Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Abdullah Sajad, Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar, Liza, Tenaga Ahli pengembangan Ekonomi Desa, Syamsurizal, Tenaga Ahi Pembangunan Partisipatif Mahmum Alrasyid dan Tenaga Ahli Infrastruktu Desa, Alison Jalasunta, serta Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID), Pokja TPID, perwakilan perguruan tinggi, kelembagaan dan advisor pendamping desa. #DISKOMINFOTIK