Sabtu, 09 Januari 2016 | 01:57:pm WIB | Dibaca : 2683 Kali

cuaca panas disertai angin kencang landa Bengkalis

Pj Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Imbau Masyarakat Agar Waspada

Pj Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Imbau Masyarakat Agar Waspada Teks foto: Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie

BENGKALIS - Beberapa hari terakhir, cuaca panas disertai angin kencang  terjadi di Bengkalis, ini juga sejalan dengan perkiraan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi pada tahun 2016, bakal dilanda munculnya fenomena el nino. Dengan demikian akan menyebabkan kemarau dan berpotensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karlahut).

Menyikapi hal tersebut, Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dan tidak bermain-main dengan api. Apa lagi membersih lahan dengan cara membakar yang akhirnya meluas dan berdampak negatif bagi lingkungan.

"Kita semua tentu tidak mau terulang lagi bencana asap yang sering kali melanda negeri ini, maka kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan sangat kita harapkan. Kita harus cegah bersama. Karena tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat pencegahan kebakaran tidak bakal terwujud," kata Ongah Ahmad, Jum'at (8/1/2016).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau ini menyampaikan, secara hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan, bisa terancam hukuman pidana dan denda yang cukup besar. Ancaman tersebut seperti dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan pasal 78 ayat 3.

"Ancamannya bisa dipidana paling lama 15 tahun dengan denda Rp 5 miliar. Sementara berdasarkan pasal 187 KUHP bagi pelaku pembakaran hutan dengan sengaja, diancam pidana 12 tahun. Tentunya aturan ini harus diperhatikan masyarakat, jangan sesekali kita biasakan membersihkan atau meluaskan lahan dengan cara dibakar, kita sangat kawatir akan menimbulkan bencana," imbuhnya.

Disamping itu, Pj Bupati juga mengingatkan masyarakat untuk hemat air, karena sesuai dari informasi yang didapatnya, BMKG juga memprediksi kemarau panjang akan berlangsung selama sekitar 10 bulan, terhitung Januari hingga Oktober.

"Meski sekarang sudah ada kemudahan untuk mendapatkan air bersih dan air minum seperti air isi ulang, namun kita juga tetap menghimbau untuk senantiasa menghemat stok air bersih. Karena air merupakan kebutuhan yang penting dalam hidup kita," ujarnya.